Laporan Fattening Industri Ternak potong Selamat menikmati :D
LAPORAN
PRAKTIKUM
INDUSTRI
TERNAK POTONG
Disusun oleh:
Janu herjanto
12/331833/PT/06287
Kelompok XV
Asisten Pendamping: Amien Fahrianto Adi
LABORATORIUM TERNAK POTONG, KERJA, DAN KESAYANGAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Usaha ternak kambing dan domba masih menjadi
komoditas yang diminati banyak orang.
Permintaan pasar terhadap kebutuhan kambing dan domba hidup maupun sudah
dipotong cukup tinggi. Pemeliharaan kambing dan domba dilihat dari segi pakan
tidak terlalu banyak dibadingkan dengan komoditas sapi. Selain itu juga harga
jual kambing dan domba relaif stabil dan cenderung naik, sehingga menjadikan
usaha ini memiliki prospek ekonomi yang baik.
Kambing dan domba memiliki cakupan pasar yang
luas meliputi usaha pembibitan atau pengadaan bakalan yang biasa disebut
breeding serta usaha penggemukan untuk mendapatkan daging yang disebut
fattening. Usaha breeding kambing dan domba masih terbilang sedikit yang
menjalankan dibandingkan dengan usaha fattening. Usaha breeding membutuhkan
waktu cukup lama karena produk berupa bakalan akan didapat setelah induk melahirkan
anak yang telah siap sapih. Walaupun relatif lama usaha breeding memiliki
selisih keuntungan yang lebih banyak dibandingkan dengan fattening. Manfaat
breeding yaitu dapat meningkatkan populasi ternak, menyediakan bakalan untuk
penggemukan serta dapat dikembangkan ke usaha persusuan kambing dan domba.
Tulisan
ini bertujuan untuk mengulas usaha ternak kambing dan domba dengan model
peternakan tunggal. Pentingnya pengelolaan untuk mencapai efisiensi usaha yang
tinggi, diperlukan pengetahuan mengenai sistem pemeliharaan ternak meliputi
manajemen pengadaan bakalan, manajemen pemeliharaan serta manajemen paska
panen, sehingga dapat memberikan keuntungan yang layak secara berkelanjutan.
Tujuan Praktikum
Tujuan
dari praktikum fattening adalah untuk
mengetahui cara manajemen pengadaan bakalan, manajemenn pemeliharaan, manajemen
pakan, manajemen pencegahan dan perawatan ternak sakit, manajemen pengelolaan
limbah, analisis usaha feedlot, dan
proses pemasaran produk di perusahaan Bhumi Nararya Farm.
Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum ini adalah mahasiswa mampu menganalisis kondisi
peternakan yang ada, memperoleh wawasan yang lebih luas khususnya di bidang
penggemukan kambing
dan domba potong,
serta menambah
pengetahuan dan pengalaman mengenai manajemen-manajemen ternak kambing dan domba di perusahaan.
BAB II
MANAGEMEN PENGADAAN BAKALAN
Asal Ternak Bakalan
Berdasarkan interview
dengan pemilik peternakan di Bhumi Nararya
Farm asal bakalan ternak berasal dari berbagai daerah seperti Tegal, Magelang,
Cilacap, Wonosobo, Klaten serta Purworejo. Pembelian ternak berasal dari
peternak tunggal maupun dipasar ternak.
Peternakan Bhumi Nararya juga memenuhi kebutuhan ternak bakalan melalui
breeding yang dilakukan sendiri oleh peternakan tersebut yang dikarenakan
semakin sulitnya mendapatkan ternak bakalan untuk penggemukan kambing maupun
domba.
Lalu Lintas Ternak
Retribusi
Ternak dibeli dari beberapa daerah kemudian
dianggkut menggunakan kendaraan berupa mobil pickup.
Ada retribusi setiap pembelian ternak dari pasar hewan maupun kesrawan. Biaya
retribusi yang biasa dikenakan untuk perizinan pengiriman ternak sejumlah Rp
10.000 hingga 20.000 tiap ternak atau 100.000
tiap melakukan transportasi.
Retribusi merupakan pajak yang dibayarkan untuk tiap proses transaksi ternak didaerah tertentu. Biaya retribusi berbeda-beda tergantung tempat.
Retribusi merupakan pajak yang dibayarkan untuk tiap proses transaksi ternak didaerah tertentu. Biaya retribusi berbeda-beda tergantung tempat.
Proses
penaikan dan penurunan ternak dari kendaraan
Proses penaikan dan penurunan ternak dari kendaraan
menggunakan papan yang dimiringkan sehingga ternak dapat turun dengan mudah
dari kendaraan. Proses penaikan dan penurunan ternak dengan cara tersebut dapat
meminimalisir kecelakaan pada ternak ketika akan dimasukan kedalam mobil pickup. Apabila
tidak menggunakan alat bantu biasanya dapat mengakibatkan kecelakaan pada
ternak. Karena ternak tidak mampu locat dari kenadaraan ke tanah. Seharusnya, untuk menghindari terjadinya
cedera pada ternak, proses penaikan maupun penurunan ternak harus menggunakan loading unit.
Transportasi
dari pasar ke perusahaan
Berdasarkan pengamatan diketahuia
pengangkutan ternak menggunakan mobil pickup dari pasar ke perusahaan
menggunakan back terbuka. Menurut Chambers
and Grandin (2001)
dalam [U1] Fachrulozi (2008) Transportasi ternak sangat penting dalam
dunia peternakan. Transportasi ternak dilakukan antara lain untuk keperluan
pemasaran dalam jumlah yang besar, pengangkutan
ke tempat pemotongan, penyediaan bibit ternak ke daerah lain, pengangkutan dari daerah yang kering ke
daerah yang memiliki pakan yang bagus, dan karena perubahan kepemilikan
Menurut Richardson
(2002) dalam Fachrulozi (2008) Cara pengangkutan sangat mempengaruhi keseimbangan dan
stabilitas kambing di dalam kendaraan pengangkut. Kambing akan menjadi takut
dan mengalami stress apabila di dalam kendaraan
pengangkut mengalami gangguan tetutama
disebabkan oleh kondisi lantai dan kandang dalam kendaraan yang kurang baik.
agar ternak tidak mengalami
kegelisahan selama transportasi perlu diperhatikan beberapa hal meliputi tubuh kambing dalam
kondisi kering tidak basah. Kendaraan harus dilengkapi atap untuk melindungi
dari panas, hujan dan menurunkan temperature lingkungan. Kepadatan kandang
harus diperhatikan agar kambing tidak berdesak-desakan selama dalam transportasi (Fachrulozi 2008).
Proses transportasi ternak dari pasar menuju
ke perusahaan di Bhumi Nararya Farm menggunakan mobil pick up bak terbuka. Kondisi bak terbuka
ini kurang baik bagi ternak karena dapat mempengarui kondisi ternak menjadi
stress. Sebaiknya proses transportasi ternak lebih disesuaikan sehingga ternak
menjadi nyaman.
Pemilihan
Bakalan
Kriteria
bakalan bagi perusahaan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan
diketahui kriteria bakalan bagi perusahaan Bhumi Nararya adalah kepala besar
(tidak lancip), dada lebar, kaki V, Mata cerah umur , umur diatas 10
bulankeatas dan jenis kelamin jantan
untuk penggemukan.
Menurut Anonim (2013) Tanda – tanda ternak domba dan kambing jantan yang baik untuk dijadikan bibit yaitu memiliki tubuh besar (sesuai umurnya), sehat, relatif panjang dan tidak cacat.Memiliki dada dalam yang lebar kaki lurus dan kuat. Memiliki tumit yang tinggi. Memiliki penampilan yang gagah. Memiliki napsu kawinnya yang aktif dan besar. Memiliki buah zakar yang normal (2 buah yang sama besar dan kenyal). Memiliki alat kelamin kenyal dan dapat berereksi. Memiliki bulu yang bersih dan mengkilat. Sebaiknya berasal dari keturunan yang kembar. Berdasarkan literatur diketahui bahwa peternakan Bhumi Nararya Farm telah memililh bakalan yang sesuai. [U2]
Menurut Anonim (2013) Tanda – tanda ternak domba dan kambing jantan yang baik untuk dijadikan bibit yaitu memiliki tubuh besar (sesuai umurnya), sehat, relatif panjang dan tidak cacat.Memiliki dada dalam yang lebar kaki lurus dan kuat. Memiliki tumit yang tinggi. Memiliki penampilan yang gagah. Memiliki napsu kawinnya yang aktif dan besar. Memiliki buah zakar yang normal (2 buah yang sama besar dan kenyal). Memiliki alat kelamin kenyal dan dapat berereksi. Memiliki bulu yang bersih dan mengkilat. Sebaiknya berasal dari keturunan yang kembar. Berdasarkan literatur diketahui bahwa peternakan Bhumi Nararya Farm telah memililh bakalan yang sesuai. [U2]
Bobot
Badan dan Harga
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diketahui bahwa peternakan Bhumi
Nararya Farm memiliki standar harga kambing
dan domba siap jual. Harga jual meliputi factor bangsa bobot serta dijenis
kelamin dan kondisi ternak saat penjualan. Harga
ternak yang ada di Bhumi Nararya Farm terdapat pada tabel 1.
Tabel 1. Bobot badan dan harga ternak di
Bhumi Nararya Farm
No.
|
Bangsa
|
Bobot Badan (kg)
|
Harga
|
Keterangan
|
1.
|
Boer Jantan
Boer Betina
|
70
40
|
Rp. 15.000.000
Rp. 2.500.000
|
Dijual dewasa
Dijual cempe
|
2.
|
Merino Jantan
Merino Betina
|
70-80
50
|
Rp. 3.500.000
Rp. 2.000.000
|
Dijual cempe
Dijual cempe |
3.
|
Peranakan Ettawa Jantan
Peranakan Ettawa Betina
|
50
35-40
|
Rp. 3.000.000
Rp. 1.5-2 juta
|
Dijual cempe
Dijual cempe |
4.
|
Senduro Jantan
Senduro Betina
|
25
25
|
Rp. 2.000.000
Rp. 2.000.000
|
Dijual cempe
Dijual cempe |
5.
|
Saanen Jantan
Saanen Betina
|
60
20
|
Rp. 12.000.000
Rp. 4.000.000
|
Dijual dewasa
Dijual cempe
|
6.
|
Domba Garut
|
35
|
Rp. 1.500.000
|
Dijual indukan
|
Proses Transaksi yang Dilakukan Perusahaan
Proses pembayaran secara langsung atau cash dengan
daftar DP setengah kemudian ditransfer apabila dalam jumlah banyak. Jarak waktu pelunasan oleh pembeli
disesuaikan dengan kesepakatan. Hal tersebut agar memudahkan proses transaksi
dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
BAB III
MANAJEMEN PEMELIHARAAN
Manajemen Perkandangan
Lokasi
kandang
Lokasi Kandang peternakan Bhumi Nararya Farm Berada di desa kemiri kebo,
turi sleman, Yogyakarta. Kondisi lingkungan kandang berada jauh dari pemukiman.
Keadaan lingkungan terlihat bersih dan memiliki sumber air yang cukup.

Gambar
1. Layout Bhumi Nararya Farm
Keterangan :
1.
Kandang
1
2.
Kandang
2
3.
Kandang
3
4.
Kandang
4
5.
Kandang
5
6.
Kandang
6
7.
Kandang
7
8.
Kandang
8
9.
Kandang
9
10. Kandang 10
11. Kandang 11
12. Pengolahan pupuk, kamar mandi,
13. Gudang pupuk
14. Gudang
15. Pemandian
16. Pengolahan pakan
17. Gudang
18. Ruang serbaguna dan kamar mandi
19. Kolam ikan
20. Kandang umbaran
21. Bak air
22. Rumah perah
23. Kantor
24. UGD
Jenis kandang
Kandang memiliki peranan penting dalam pertumbuhan
ternak. Kondisi kandang berbeda-beda tergantung kebutuhan ternak. Berdasarkan
pengamatan pada peternakan Bhumi Nararya Farm diketahui data pengukuran kandang
sebagai berikut.
Tabel
2. Data Hasil Pengukuran
Kandang
Parameter
|
Kandang
|
|
||
1
|
2
|
3
|
4
|
|
Jenis
kandang
|
Kandang
betina
|
Kandang
lepas sapih
|
Kandang
fattening
|
Kandang
jantan
|
Atap
|
Gable
asbes
|
Gable
asbes
|
Gable
asbes
|
Gable
asbes
|
Dinding
|
Kayu
setengah Terbuka
|
Kayu
setengah Terbuka
|
Kayu
setengah Terbuka
|
Kayu
setengah Terbuka
|
Lantai
|
Panggung
kayu
|
Panggung
kayu
|
Panggung
kayu
|
Panggung
kayu
|
Luas
lokal kandang
|
7
m2
|
7,25
m2
|
14,25
m2
|
7
m2
|
Luas
area kandang
|
164,5
m2
|
164,5
m2
|
164,5
m2
|
164,5
m2
|
Volume
Tempat pakan
|
0,84
m3
|
0,84
m3
|
0,84
m3
|
0,84
m3
|
Volume
tempat minum
|
0,014
m3
|
0,014
m3
|
0,014
m3
|
0,014
m3
|
Kemiringan
kandang
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Kemiringan selokan
|
32
|
32
|
30
|
32
|
Berdasarkan pengamatan pada saat praktikum jenis kandang yang digunakan pada peternakan bhumi nararya farm adalah tipe kandang panggung dengan sistem pengelompokan ternak dalam pan. Beberapa ternak dimasukan dalam satu kandang yang sama. Kandang menggunakan bahan kayu.
Menurut Rianto (2004) Perkandangan sangat
berpengaruh terhadap produktivitas ternak domba dan kambing yang dipelihara.
Kandang Berguna untuk melindungi ternak dari gangguan luar misalnya panas,
hujan, angina, binatang buas dan lain-lain, memudahkan pemeliharaan dan
pengawasan sehari-hari dan memudahkan pengumpulan kotoran. Kandang ada 2 jenis
yaitu mode lantai dan model panggung. Kandang model panggung adalah kandang
yang kontruksinya panggung yaitu dibawah lantai kandang terdapat kolong. DIbandingkan
dengan pengamatan kandang pada peternakan Bhumi Nararya Farm berbentuk
Panggung.
Ukuran tempat pakan yang dibuat terpisah dapat berada di dalam atau di lluar kandang. Tempat pakan rata-rata tinggi 25cm panjang 50 dan lebar 50cm. Lebar ruji-ruji tempat kela 30cm dan tinggi dasar dari palung lantai adalah 25cm (Rianto, 2004)[U3] . Berdasarkan praktikum diketahui bahwa ukuran tempat pakan dalam kisaran normal.
Ukuran tempat pakan yang dibuat terpisah dapat berada di dalam atau di lluar kandang. Tempat pakan rata-rata tinggi 25cm panjang 50 dan lebar 50cm. Lebar ruji-ruji tempat kela 30cm dan tinggi dasar dari palung lantai adalah 25cm (Rianto, 2004)[U3] . Berdasarkan praktikum diketahui bahwa ukuran tempat pakan dalam kisaran normal.
Fasilitas
pendukung
Fasilitas pendukung yang ada di peternakan bhumi
nararya farm teridiri atas kantor sebagai tempat administrasi, dan tempat
pecatatan keungan serta ruang kantor. Gedung pakan sebagai tempat penyimpanan
pakan. Tempat ibadah sebagai tempat ibadah yaitu ruang sholat bagi yang
beragama islam. WC sebagai tempat manci cuci dan kakus. Tempat parker sebagai
tempat parkir kendaraan. Tempat pengolahan limbah sebagai tempat pengolahan
limbah ternak berupa feses dan penampungan urin. Pemandian ternak untuk tempat
pemandian ternak.
Perlengkapan
kandang
Perlengkapan kandang terdiri dari gerobak berfungsi
untuk mengangkut pakan kekandang. Ember takar untuk takaran pakan dan
pengambilan pakan. Tempat minum untuk wadah air minum. Sapu untuk membersihkan
lantai kandang dan lingkungan. Sendok kotoran untuk mengambil kotoran serta
sekop untuk memudahkan mengambil bahan.
Lingkungan
kandang
Kondisi lingkungan kandang pada
pagi hari 22oC dengan kelembaban 87%. Siang hari kondisi suhu
mencapai 27oC dengan kelembaban 77%. Sore hari kondisi suhu 25oC
dengan kelembaban 85%.
Manajemen Pakan
Bahan
pakan yang digunakan
No.
|
Jenis Bahan Pakan
|
Asal
|
Harga/Kg
|
1.
|
Onggok
|
Wonogiri
|
400
|
2.
|
Rendeng kangkung
|
Malang
|
2000
|
3.
|
Bungkil kacang
|
Semarang
|
2400
|
4.
|
Ampas kecap
|
Semarang
|
2500
|
5.
|
Ampas bir
|
Tanggerang
|
750
|
6.
|
Pollard
|
Boyolali
|
3000
|
7.
|
Mineral
|
Semarang
|
1500
|
8.
|
Vitamin
|
Semarang
|
4000
|
9.
|
Tanaman jagung
|
Klaten
|
800
|
10.
|
Kaliandra
|
Sleman
|
16000/30kg
|
Metode
pemberian pakan
Metode Pemberian pakan
disesuaikan dengan kebutuhan ternak. Terdiri atas bahan pakan berbentuk hijauan
dan konsentrat. Bahan hijauan yang diberikan berupa kaliandra dan tebon jagung
seberat 2 hingga 3 kilogram. Masing-masing diberikan dalam 1 kg segar dan 1
kilogram silase pada pukul 13.00. Bahan konsentrat terdiri dari onggok, ampas
bis, bahan campuran dan kangkung. Konsentrat diberikan sejumlah 6-7 Ons untuk
ternak penggemukan, 2-4 ons untuk ternak indukan dan 1 ons untuk ternak cempe.
Pengelolaan
sisa pakan
Pengelolaan sisa pakan dipeternakan bhumi nararya farm belum dapat dimanfaatkan
dengan maksimal. Sisa pakan dikumpulkan dan dibuang.
Manajemen Pencegahan dan Perawatan Ternak Sakit
Sanitasi
kandang
Proses sanitasi kandang di bhumi nararya farm dibersihan setiap bulan
serta dilakukan disinfektan untuk membunuh bakteri dan kuman.
Sanitasi
ternak
Sanitasi ternak dengan melakukan pemandian ternak
serta pencukuran kuku dan rambut dilakukan secara rutin diseaikan dengan
kondisi ternak. Rata-rata dalam jangka waktu 2 hingga 3 bulan.
Sanitasi
tempat pakan dan minum
Sanitasi tempat pakan dan minum hanya dilakukan pembersihan setiap pagi.
Tempat makan dibersihkan sebelum ternak diberikan pakan yang baru. Hal tersebut
bertujuan agar ternak tidak memakan makanan sisa.
Pencegahan
penyakit
Pencegahan yang dilakukan di peternakan bhumi nararya farm adalah dengan
pemberian vitamin 1 bulan 1x serta pemberian obat cacing.
Penyakit
yang sering terjadi
Penyakit yang sering terjadi adalah kembung, cacingan, penyakit mata
serta scabies.
Penanganan
ternak sakit
Penanganan ternak sakit adalah dengan diobati oleh dokter hewan namun
apabila tidak dapat ditangani kemudian akan dipotong.
Manajemen Penanganan Limbah
Metode
pengolahan limbah
Metode pengolahan limbah yaitu feses yang djual langsung tidak diolah.
Urin ditampung untuk dijual sebagai bahan pupuk cair dan sisa woll dijual
kepada yang membutuhkan.
Analisis Usaha Feedlot
Diketahui berat awal bakalan (Domba) 10 kg dengan
harga hidup Rp 40.000/Kg dengan waktu pemeliharaan 5 bulan. Biaya pakan dan
tenaga perekor perhari yaitu Rp 1.200. Biaya obat-obatan dan vitamin
23.000/Bulan. ADG Kambing 100 gr, Karkas 55% dengan harga karkas Rp 45.000.
Tentukan Output :
Berat AKhir = Berat awal + (Lama waktu pemeliharaan)
X ADG
= 10kg + 150 hari X 100 gr
= 25kg
= 10kg + 150 hari X 100 gr
= 25kg
Output hidup = Harga Bakalan + Lama Pemelihara x Biaya per
Hari
+ Bulan x Biaya Obat
= 10 x 40.000 + 150 x 1200 + 5 x 23.000
= 400.000 + 295.000
= 695.000
+ Bulan x Biaya Obat
= 10 x 40.000 + 150 x 1200 + 5 x 23.000
= 400.000 + 295.000
= 695.000
Input Hidup : 25kg x 40.000 = 1.000.000
Input Potong =Harga Bakalan + 55% x Berat Akhir = 55% x 25 kg
= 13,75 kg x 45.000
= Rp 618.750
Input Potong =Harga Bakalan + 55% x Berat Akhir = 55% x 25 kg
= 13,75 kg x 45.000
= Rp 618.750
Keuntungan ; Input – Output.
Input hidup = 1.000.000 –
695.000 = 305.000
Input Potong = 618.750 – 695.000 = -76250
Jadi, untung dijual hidup dari pada dijual dalam bentuk yang sudah dipotong.
Input Potong = 618.750 – 695.000 = -76250
Jadi, untung dijual hidup dari pada dijual dalam bentuk yang sudah dipotong.
BAB IV
MANAJEMEN PENANGANAN PASCA PANEN
Prospek Usaha Pemotongan Ternak
Usaha
Pemotongan ternak memiliki prospek yang baik dilihat dari kebutuhan konsumen
atas daging yang terus meningkat.Khususnya ternak kambing memiliki peminat yang
terbilang banyak. Kebutuhan ternak hidup untuk ibadah kurban umat muslim juga
tidak dapat tergantikan
Prospek Pemasaran Produk
Produk
yang dihasilkan
Produk yang dihasilkan di peternakan ini terdiri
dari kambing penggemukan dengan harga jual Rp 40.000 hingga Rp 45.000 per
kilogram. Anakan cempe lepas sapih dijual dengan harga Rp 700.000 hingga 1 juta
rupiah. Produk hasil limbah juga dihargai seperti feses dengan harga tiap
karung Rp 20.000 dan urin Rp 500/Liter.
Metode
pemasaran produk
Berdasarkan diskusi bersama pemiliki peternakan
diketahui bahwa metode pemasaran produk dilakukan secara langsung melalui
direct selling. Pemasaran produk juga menggunakan fasilitas internet seperti
website online dan facebook. Pemasaran lain yaitu dalam forum sesama peternak.
Penawaran produk kepada peternak lain yang membutuhkan anakan kambing atau
cempe dalam jumlah banyak.
BAB V
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Permasalahan
Permasalahan yang
dihadapi di peternakan Bhumi Nararya Farm adalah pengembangan usaha peternakan
kambing kearah industry persusuan. Diharapkan harga susu kambing dapat
mengalami peningkatan sehingga dapat menjadi nilai tambah bagi peternakan.
Solusi
Dilihat dari segi pemasaran susu
yang ada dari peternak adalah mengumpulkan ke koperasi sehingga harga masih
dibatasi. Jika peternakan mampu menghasilkan produk jadi yang siap dipasarkan
diharapkan harga akan dapat dikendalikan sesuai dengan yang digunakan dan dapat
berkembang.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil praktikum yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa peternakan Bhumi Nararya fokus pada pembibitan ternak
kambing dan domba dengan bangsa bermacam-macam yaitu domba garut, merino, ekor
tipis dan lain-lain. Manajemen perkandangan sudah dilakukan dengan baik.
Manajemen transportasi dan bakalan masih perlu diperbaiki. Manajemen pengolahan
limbah dan sanitasi ternak sudah baik. Manajemen pengadaan bakalan sudah baik.
Saran
Praktikum sudah cukup baik
dilakukan. Pembagian waktu juga sudah baik. Namun, sebagai praktikan sebaiknya
lebih aktif bertanya kepada peternak untuk mendapatkan data dengan valid.
Serta, data-data yang masih dihitung sendiri sebaiknya dihitung sendiri dan bertanya
sebagai konfirmasi.
DAFTAR PUSTAKA
Fachrulozi,Alfa.
2008. Pengaruh transportasi berdasarkan jarak dan bobot badan awal terhadap
persentase penyusutan bobot badan kambing peranakan etawah. Universitas
Brawijaya. Malang.
Anonim, 2013. Cara
memilih bibit ternak domba dan kambing yang baik. http://epetani.deptan.go.id/blog/cara-memilih-calon-bibit-ternak-domba-dan-kambing-yang-baik-bag-1-3425 . Diakses Pada minggu 9 Maret 2014.
Rianto, Edi. 2004.
Kandang Kambing. Bahan Penyuluhan di kecamatan ungaran kabupaten semarang.
Lembaga pengabdian masyarakat. Universitas Diponegoro. Bandung.
[U1]PENGARUH TRANSPORTASI BERDASARKAN JARAK DAN BOBOT BADAN AWAL TERHADAP
PERSENTASE PENYUSUTAN BOBOT BADAN
KAMBING PERANAKAN ETAWAH
Alfa Fachrulrozi
JURUSAN PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2008
JURUSAN PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2008
Fachrulozi,Alfa.
2008. Pengaruh transportasi berdasarkan jarak dan bobot badan awal terhadap
persentase penyusutan bobot badan kambing peranakan etawah. Universitas
Brawijaya. Malang.
[U3]Rianto, Edi. 2004. Kandang Kambing. Bahan
Penyuluhan di kecamatan ungaran kabupaten semarang. Lembaga pengabdian
masyarakat. Universitas DIponegoro. Bandung.
Post a Comment for "Laporan Fattening Industri Ternak potong Selamat menikmati :D"