Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Laporan Fattening Industri Ternak potong Selamat menikmati :D



LAPORAN PRAKTIKUM
INDUSTRI TERNAK POTONG





Disusun oleh:
Janu herjanto
12/331833/PT/06287
Kelompok XV


Asisten Pendamping: Amien Fahrianto Adi







LABORATORIUM TERNAK POTONG, KERJA, DAN KESAYANGAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Usaha ternak kambing dan domba masih menjadi komoditas yang diminati banyak orang. Permintaan pasar terhadap kebutuhan kambing dan domba hidup maupun sudah dipotong cukup tinggi. Pemeliharaan kambing dan domba dilihat dari segi pakan tidak terlalu banyak dibadingkan dengan komoditas sapi. Selain itu juga harga jual kambing dan domba relaif stabil dan cenderung naik, sehingga menjadikan usaha ini memiliki prospek ekonomi yang baik.
Kambing dan domba memiliki cakupan pasar yang luas meliputi usaha pembibitan atau pengadaan bakalan yang biasa disebut breeding serta usaha penggemukan untuk mendapatkan daging yang disebut fattening. Usaha breeding kambing dan domba masih terbilang sedikit yang menjalankan dibandingkan dengan usaha fattening. Usaha breeding membutuhkan waktu cukup lama karena produk berupa bakalan akan didapat setelah induk melahirkan anak yang telah siap sapih. Walaupun relatif lama usaha breeding memiliki selisih keuntungan yang lebih banyak dibandingkan dengan fattening. Manfaat breeding yaitu dapat meningkatkan populasi ternak, menyediakan bakalan untuk penggemukan serta dapat dikembangkan ke usaha persusuan kambing dan domba.
Tulisan ini bertujuan untuk mengulas usaha ternak kambing dan domba dengan model peternakan tunggal. Pentingnya pengelolaan untuk mencapai efisiensi usaha yang tinggi, diperlukan pengetahuan mengenai sistem pemeliharaan ternak meliputi manajemen pengadaan bakalan, manajemen pemeliharaan serta manajemen paska panen, sehingga dapat memberikan keuntungan yang layak secara berkelanjutan.



Tujuan Praktikum
 Tujuan dari praktikum fattening adalah untuk mengetahui cara manajemen pengadaan bakalan, manajemenn pemeliharaan, manajemen pakan, manajemen pencegahan dan perawatan ternak sakit, manajemen pengelolaan limbah, analisis usaha feedlot, dan proses pemasaran produk di perusahaan Bhumi Nararya Farm.

Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum ini adalah mahasiswa mampu menganalisis kondisi peternakan yang ada, memperoleh wawasan yang lebih luas khususnya di bidang penggemukan kambing dan domba potong, serta menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai manajemen-manajemen ternak kambing dan domba di perusahaan.




BAB II
MANAGEMEN PENGADAAN BAKALAN

Asal Ternak Bakalan
Berdasarkan interview dengan pemilik peternakan di Bhumi Nararya Farm asal bakalan ternak berasal dari berbagai daerah seperti Tegal, Magelang, Cilacap, Wonosobo, Klaten serta Purworejo. Pembelian ternak berasal dari peternak tunggal maupun dipasar ternak. Peternakan Bhumi Nararya juga memenuhi kebutuhan ternak bakalan melalui breeding yang dilakukan sendiri oleh peternakan tersebut yang dikarenakan semakin sulitnya mendapatkan ternak bakalan untuk penggemukan kambing maupun domba.
Lalu Lintas Ternak
Retribusi
            Ternak dibeli dari beberapa daerah kemudian dianggkut menggunakan kendaraan berupa mobil pickup. Ada retribusi setiap pembelian ternak dari pasar hewan maupun kesrawan. Biaya retribusi yang biasa dikenakan untuk perizinan pengiriman ternak sejumlah Rp 10.000 hingga 20.000 tiap ternak atau 100.000 tiap melakukan transportasi.
Retribusi merupakan pajak yang dibayarkan untuk tiap proses transaksi ternak didaerah tertentu. Biaya retribusi berbeda-beda tergantung tempat.
Proses penaikan dan penurunan ternak dari kendaraan
            Proses penaikan dan penurunan ternak dari kendaraan menggunakan papan yang dimiringkan sehingga ternak dapat turun dengan mudah dari kendaraan. Proses penaikan dan penurunan ternak dengan cara tersebut dapat meminimalisir kecelakaan pada ternak ketika akan dimasukan kedalam mobil pickup. Apabila tidak menggunakan alat bantu biasanya dapat mengakibatkan kecelakaan pada ternak. Karena ternak tidak mampu locat dari kenadaraan ke tanah. Seharusnya, untuk menghindari terjadinya cedera pada ternak, proses penaikan maupun penurunan ternak harus menggunakan loading unit. 
Transportasi dari pasar ke perusahaan
            Berdasarkan pengamatan diketahuia pengangkutan ternak menggunakan mobil pickup dari pasar ke perusahaan menggunakan back terbuka. Menurut Chambers and Grandin (2001) dalam [U1]  Fachrulozi (2008) Transportasi ternak sangat penting dalam dunia peternakan. Transportasi ternak dilakukan antara lain untuk keperluan pemasaran dalam jumlah yang besar, pengangkutan ke tempat pemotongan, penyediaan bibit ternak ke daerah lain, pengangkutan dari daerah yang kering ke daerah yang memiliki pakan yang bagus, dan karena perubahan kepemilikan
            Menurut Richardson (2002) dalam Fachrulozi (2008) Cara pengangkutan sangat mempengaruhi keseimbangan dan stabilitas kambing di dalam kendaraan pengangkut. Kambing akan menjadi takut dan mengalami stress apabila di dalam kendaraan pengangkut mengalami gangguan tetutama disebabkan oleh kondisi lantai dan kandang dalam kendaraan yang kurang baik.
            agar ternak tidak mengalami kegelisahan selama transportasi perlu diperhatikan beberapa hal meliputi tubuh kambing dalam kondisi kering tidak basah. Kendaraan harus dilengkapi atap untuk melindungi dari panas, hujan dan menurunkan temperature lingkungan. Kepadatan kandang harus diperhatikan agar kambing tidak berdesak-desakan selama dalam transportasi (Fachrulozi 2008).
            Proses transportasi ternak dari pasar menuju ke perusahaan di Bhumi Nararya Farm menggunakan mobil pick up bak terbuka. Kondisi bak terbuka ini kurang baik bagi ternak karena dapat mempengarui kondisi ternak menjadi stress. Sebaiknya proses transportasi ternak lebih disesuaikan sehingga ternak menjadi nyaman.



Pemilihan Bakalan
Kriteria bakalan bagi perusahaan
       Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diketahui kriteria bakalan bagi perusahaan Bhumi Nararya adalah kepala besar (tidak lancip), dada lebar, kaki V, Mata cerah umur , umur diatas 10 bulankeatas  dan jenis kelamin jantan untuk penggemukan.      
            Menurut Anonim (2013) Tanda – tanda ternak domba dan kambing jantan yang baik untuk dijadikan bibit yaitu memiliki tubuh besar (sesuai umurnya), sehat, relatif panjang dan tidak cacat.Memiliki dada dalam yang lebar kaki lurus dan kuat. Memiliki tumit yang tinggi. Memiliki penampilan yang gagah. Memiliki napsu kawinnya yang aktif dan besar. Memiliki buah zakar yang normal (2 buah yang sama besar dan kenyal). Memiliki alat kelamin kenyal dan dapat berereksi. Memiliki bulu yang bersih dan mengkilat. Sebaiknya berasal dari keturunan yang kembar. Berdasarkan literatur diketahui bahwa peternakan Bhumi Nararya Farm telah memililh bakalan yang sesuai. [U2] 

Bobot Badan dan Harga
            Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diketahui bahwa peternakan Bhumi Nararya Farm memiliki standar harga kambing dan domba siap jual. Harga jual meliputi factor bangsa bobot serta dijenis kelamin dan kondisi ternak saat penjualan. Harga ternak yang ada di Bhumi Nararya Farm terdapat pada tabel 1.
Tabel 1. Bobot badan dan harga ternak di Bhumi Nararya Farm
No.
Bangsa
Bobot Badan (kg)
Harga
Keterangan
1.
Boer Jantan
Boer Betina
70
40
Rp. 15.000.000
Rp. 2.500.000
Dijual dewasa
Dijual cempe
2.
Merino Jantan
Merino Betina
70-80
50
Rp. 3.500.000
Rp. 2.000.000
Dijual cempe
Dijual cempe
3.
Peranakan Ettawa Jantan
Peranakan Ettawa Betina
50
35-40
Rp. 3.000.000
Rp. 1.5-2 juta
Dijual cempe
Dijual cempe
4.
Senduro Jantan
Senduro Betina
25
25
Rp. 2.000.000
Rp. 2.000.000
Dijual cempe
Dijual cempe
5.
Saanen Jantan
Saanen Betina
60
20
Rp. 12.000.000
Rp. 4.000.000
Dijual dewasa Dijual cempe
6.
Domba Garut
35
Rp. 1.500.000
Dijual indukan
Proses Transaksi yang Dilakukan Perusahaan
            Proses pembayaran secara langsung atau cash dengan daftar DP setengah kemudian ditransfer apabila dalam jumlah banyak. Jarak waktu pelunasan oleh pembeli disesuaikan dengan kesepakatan. Hal tersebut agar memudahkan proses transaksi dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.


BAB III
MANAJEMEN PEMELIHARAAN

Manajemen Perkandangan
Lokasi kandang
            Lokasi Kandang peternakan Bhumi Nararya Farm Berada di desa kemiri kebo, turi sleman, Yogyakarta. Kondisi lingkungan kandang berada jauh dari pemukiman. Keadaan lingkungan terlihat bersih dan memiliki sumber air yang cukup.
Layout kandang
           


















Gambar 1. Layout Bhumi Nararya Farm


Keterangan :

1.    Kandang 1
2.    Kandang 2
3.    Kandang 3
4.    Kandang 4
5.    Kandang 5
6.    Kandang 6
7.    Kandang 7
8.    Kandang 8
9.    Kandang 9
10. Kandang 10
11. Kandang 11
12. Pengolahan pupuk, kamar mandi,
13. Gudang pupuk
14. Gudang
15. Pemandian
16. Pengolahan pakan
17. Gudang
18. Ruang serbaguna dan kamar mandi
19. Kolam ikan
20. Kandang umbaran
21. Bak air
22. Rumah perah
23. Kantor
24. UGD

Jenis kandang          
Kandang memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ternak. Kondisi kandang berbeda-beda tergantung kebutuhan ternak. Berdasarkan pengamatan pada peternakan Bhumi Nararya Farm diketahui data pengukuran kandang sebagai berikut.
Tabel 2. Data Hasil Pengukuran Kandang
Parameter
Kandang

1
2
3
4
Jenis kandang
Kandang betina
Kandang lepas sapih
Kandang fattening
Kandang jantan
Atap
Gable asbes
Gable asbes
Gable asbes
Gable asbes
Dinding
Kayu setengah  Terbuka
Kayu setengah  Terbuka
Kayu setengah  Terbuka
Kayu setengah  Terbuka
Lantai
Panggung kayu
Panggung kayu
Panggung kayu
Panggung kayu
Luas lokal kandang
7 m2
7,25 m2
14,25 m2
7 m2
Luas area kandang
164,5 m2
164,5 m2
164,5 m2
164,5 m2
Volume Tempat pakan
0,84 m3
0,84 m3
0,84 m3
0,84 m3
Volume tempat minum
0,014 m3
0,014 m3
0,014 m3
0,014 m3
Kemiringan kandang
-
-
-
-
Kemiringan selokan
32
32
30
32
      
           
Berdasarkan pengamatan pada saat praktikum jenis kandang yang digunakan pada peternakan bhumi nararya farm adalah tipe kandang panggung dengan sistem pengelompokan ternak dalam pan. Beberapa ternak dimasukan dalam satu kandang yang sama. Kandang menggunakan bahan kayu.
       Menurut Rianto (2004) Perkandangan sangat berpengaruh terhadap produktivitas ternak domba dan kambing yang dipelihara. Kandang Berguna untuk melindungi ternak dari gangguan luar misalnya panas, hujan, angina, binatang buas dan lain-lain, memudahkan pemeliharaan dan pengawasan sehari-hari dan memudahkan pengumpulan kotoran. Kandang ada 2 jenis yaitu mode lantai dan model panggung. Kandang model panggung adalah kandang yang kontruksinya panggung yaitu dibawah lantai kandang terdapat kolong. DIbandingkan dengan pengamatan kandang pada peternakan Bhumi Nararya Farm berbentuk Panggung.
            Ukuran tempat pakan yang dibuat terpisah dapat berada di dalam atau di lluar kandang. Tempat pakan rata-rata tinggi 25cm panjang 50 dan lebar 50cm. Lebar ruji-ruji tempat kela 30cm dan tinggi dasar dari palung lantai adalah 25cm (Rianto, 2004)
[U3] . Berdasarkan praktikum diketahui bahwa ukuran tempat pakan dalam kisaran normal.
Fasilitas pendukung
            Fasilitas pendukung yang ada di peternakan bhumi nararya farm teridiri atas kantor sebagai tempat administrasi, dan tempat pecatatan keungan serta ruang kantor. Gedung pakan sebagai tempat penyimpanan pakan. Tempat ibadah sebagai tempat ibadah yaitu ruang sholat bagi yang beragama islam. WC sebagai tempat manci cuci dan kakus. Tempat parker sebagai tempat parkir kendaraan. Tempat pengolahan limbah sebagai tempat pengolahan limbah ternak berupa feses dan penampungan urin. Pemandian ternak untuk tempat pemandian ternak.
Perlengkapan kandang
            Perlengkapan kandang terdiri dari gerobak berfungsi untuk mengangkut pakan kekandang. Ember takar untuk takaran pakan dan pengambilan pakan. Tempat minum untuk wadah air minum. Sapu untuk membersihkan lantai kandang dan lingkungan. Sendok kotoran untuk mengambil kotoran serta sekop untuk memudahkan mengambil bahan.
Lingkungan kandang
            Kondisi lingkungan kandang pada pagi hari 22oC dengan kelembaban 87%. Siang hari kondisi suhu mencapai 27oC dengan kelembaban 77%. Sore hari kondisi suhu 25oC dengan kelembaban 85%.
Manajemen Pakan
Bahan pakan yang digunakan
No.
Jenis Bahan Pakan
Asal
Harga/Kg
1.
Onggok
Wonogiri
400
2.
Rendeng kangkung
Malang
2000
3.
Bungkil kacang
Semarang
2400
4.
Ampas kecap
Semarang
2500
5.
Ampas bir
Tanggerang
750
6.
Pollard
Boyolali
3000
7.
Mineral
Semarang
1500
8.
Vitamin
Semarang
4000
9.
Tanaman jagung
Klaten
800
10.
Kaliandra
Sleman
16000/30kg

Metode pemberian pakan
            Metode Pemberian pakan disesuaikan dengan kebutuhan ternak. Terdiri atas bahan pakan berbentuk hijauan dan konsentrat. Bahan hijauan yang diberikan berupa kaliandra dan tebon jagung seberat 2 hingga 3 kilogram. Masing-masing diberikan dalam 1 kg segar dan 1 kilogram silase pada pukul 13.00. Bahan konsentrat terdiri dari onggok, ampas bis, bahan campuran dan kangkung. Konsentrat diberikan sejumlah 6-7 Ons untuk ternak penggemukan, 2-4 ons untuk ternak indukan dan 1 ons untuk ternak cempe.
Pengelolaan sisa pakan
            Pengelolaan sisa pakan dipeternakan bhumi nararya farm belum dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Sisa pakan dikumpulkan dan dibuang.
Manajemen Pencegahan dan Perawatan Ternak Sakit
Sanitasi kandang
            Proses sanitasi kandang di bhumi nararya farm dibersihan setiap bulan serta dilakukan disinfektan untuk membunuh bakteri dan kuman.
Sanitasi ternak
            Sanitasi ternak dengan melakukan pemandian ternak serta pencukuran kuku dan rambut dilakukan secara rutin diseaikan dengan kondisi ternak. Rata-rata dalam jangka waktu 2 hingga 3 bulan.
Sanitasi tempat pakan dan minum
            Sanitasi tempat pakan dan minum hanya dilakukan pembersihan setiap pagi. Tempat makan dibersihkan sebelum ternak diberikan pakan yang baru. Hal tersebut bertujuan agar ternak tidak memakan makanan sisa.
Pencegahan penyakit
            Pencegahan yang dilakukan di peternakan bhumi nararya farm adalah dengan pemberian vitamin 1 bulan 1x serta pemberian obat cacing.                     
Penyakit yang sering terjadi
            Penyakit yang sering terjadi adalah kembung, cacingan, penyakit mata serta scabies.   
Penanganan ternak sakit
            Penanganan ternak sakit adalah dengan diobati oleh dokter hewan namun apabila tidak dapat ditangani kemudian akan dipotong.
Manajemen Penanganan Limbah
Metode pengolahan limbah
            Metode pengolahan limbah yaitu feses yang djual langsung tidak diolah. Urin ditampung untuk dijual sebagai bahan pupuk cair dan sisa woll dijual kepada yang membutuhkan.

Analisis Usaha Feedlot
            Diketahui berat awal bakalan (Domba) 10 kg dengan harga hidup Rp 40.000/Kg dengan waktu pemeliharaan 5 bulan. Biaya pakan dan tenaga perekor perhari yaitu Rp 1.200. Biaya obat-obatan dan vitamin 23.000/Bulan. ADG Kambing 100 gr, Karkas 55% dengan harga karkas Rp 45.000.          
Tentukan Output :   
Berat AKhir = Berat awal + (Lama waktu pemeliharaan) X ADG
            =
10kg + 150 hari X 100 gr
            = 25kg
Output hidup = Harga Bakalan + Lama Pemelihara x Biaya per Hari
                                    + Bulan x Biaya Obat
            = 10 x 40.000 + 150 x 1200 + 5 x 23.000
            = 400.000 + 295.000
            = 695.000
Input Hidup : 25kg x 40.000 = 1.000.000
Input Potong =Harga Bakalan + 55% x Berat Akhir = 55% x 25 kg
            = 13,75 kg x 45.000
            = Rp 618.750
Keuntungan ; Input – Output.
Input hidup = 1.000.000 – 695.000 = 305.000
Input Potong = 618.750 – 695.000 = -76250

Jadi, untung dijual hidup dari pada dijual dalam bentuk yang sudah dipotong.

BAB IV
MANAJEMEN PENANGANAN PASCA PANEN

Prospek Usaha Pemotongan Ternak
Usaha Pemotongan ternak memiliki prospek yang baik dilihat dari kebutuhan konsumen atas daging yang terus meningkat.Khususnya ternak kambing memiliki peminat yang terbilang banyak. Kebutuhan ternak hidup untuk ibadah kurban umat muslim juga tidak dapat tergantikan
Prospek Pemasaran Produk
Produk yang dihasilkan
Produk yang dihasilkan di peternakan ini terdiri dari kambing penggemukan dengan harga jual Rp 40.000 hingga Rp 45.000 per kilogram. Anakan cempe lepas sapih dijual dengan harga Rp 700.000 hingga 1 juta rupiah. Produk hasil limbah juga dihargai seperti feses dengan harga tiap karung Rp 20.000 dan urin Rp 500/Liter.
Metode pemasaran produk
Berdasarkan diskusi bersama pemiliki peternakan diketahui bahwa metode pemasaran produk dilakukan secara langsung melalui direct selling. Pemasaran produk juga menggunakan fasilitas internet seperti website online dan facebook. Pemasaran lain yaitu dalam forum sesama peternak. Penawaran produk kepada peternak lain yang membutuhkan anakan kambing atau cempe dalam jumlah banyak.



BAB V
PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Permasalahan
            Permasalahan yang dihadapi di peternakan Bhumi Nararya Farm adalah pengembangan usaha peternakan kambing kearah industry persusuan. Diharapkan harga susu kambing dapat mengalami peningkatan sehingga dapat menjadi nilai tambah bagi peternakan.
Solusi
            Dilihat dari segi pemasaran susu yang ada dari peternak adalah mengumpulkan ke koperasi sehingga harga masih dibatasi. Jika peternakan mampu menghasilkan produk jadi yang siap dipasarkan diharapkan harga akan dapat dikendalikan sesuai dengan yang digunakan dan dapat berkembang.


BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
            Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa peternakan Bhumi Nararya fokus pada pembibitan ternak kambing dan domba dengan bangsa bermacam-macam yaitu domba garut, merino, ekor tipis dan lain-lain. Manajemen perkandangan sudah dilakukan dengan baik. Manajemen transportasi dan bakalan masih perlu diperbaiki. Manajemen pengolahan limbah dan sanitasi ternak sudah baik. Manajemen pengadaan bakalan sudah baik.

Saran
            Praktikum sudah cukup baik dilakukan. Pembagian waktu juga sudah baik. Namun, sebagai praktikan sebaiknya lebih aktif bertanya kepada peternak untuk mendapatkan data dengan valid. Serta, data-data yang masih dihitung sendiri sebaiknya dihitung sendiri dan bertanya sebagai konfirmasi.


DAFTAR PUSTAKA

Fachrulozi,Alfa. 2008. Pengaruh transportasi berdasarkan jarak dan bobot badan awal terhadap persentase penyusutan bobot badan kambing peranakan etawah. Universitas Brawijaya. Malang.
Anonim, 2013. Cara memilih bibit ternak domba dan kambing yang baik. http://epetani.deptan.go.id/blog/cara-memilih-calon-bibit-ternak-domba-dan-kambing-yang-baik-bag-1-3425 . Diakses Pada minggu 9 Maret 2014.
Rianto, Edi. 2004. Kandang Kambing. Bahan Penyuluhan di kecamatan ungaran kabupaten semarang. Lembaga pengabdian masyarakat. Universitas Diponegoro. Bandung.




 [U1]PENGARUH TRANSPORTASI BERDASARKAN JARAK DAN BOBOT BADAN AWAL TERHADAP PERSENTASE  PENYUSUTAN BOBOT BADAN KAMBING PERANAKAN ETAWAH

                Alfa Fachrulrozi

JURUSAN PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2008
Fachrulozi,Alfa. 2008. Pengaruh transportasi berdasarkan jarak dan bobot badan awal terhadap persentase penyusutan bobot badan kambing peranakan etawah. Universitas Brawijaya. Malang.
 [U3]Rianto, Edi. 2004. Kandang Kambing. Bahan Penyuluhan di kecamatan ungaran kabupaten semarang. Lembaga pengabdian masyarakat. Universitas DIponegoro. Bandung.

Post a Comment for "Laporan Fattening Industri Ternak potong Selamat menikmati :D"