Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Manajemen Pemeliharaan Kandang Ayam Semi Closed House

Kandang ayam semi-closed house dengan sistem lantai litter berbahan sekam padi adalah salah satu sistem pemeliharaan ayam yang bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi ayam. Sistem ini menggunakan kandang yang semi tertutup atau sebagian tertutup dengan ventilasi yang cukup untuk mengalirkan udara segar dan membuang gas berbahaya yang dihasilkan oleh ayam.

Manajemen Pemeliharaan Kandang Ayam Semi Closed House
Manajemen Pemeliharaan Kandang Ayam Semi Closed House


Lantai kandang terbuat dari bahan sekam padi yang dikumpulkan dari tempat pembakaran sekam padi. Litter berfungsi untuk menyerap kotoran dan urine ayam, serta menjaga kebersihan kandang. Selain itu, litter juga dapat membantu menjaga kesehatan ayam dengan mencegah munculnya bakteri dan jamur yang dapat menyebabkan penyakit.

Keuntungan dari sistem semi-closed house dengan lantai litter berbahan sekam padi adalah:

  • Kandang menjadi lebih bersih dan sehat karena lantai litter dapat menyerap kotoran dan urine ayam.
  • Lingkungan kandang menjadi lebih nyaman bagi ayam karena ventilasi yang cukup dan suhu yang stabil.
  • Penggunaan bahan sekam padi sebagai litter dapat membantu mengurangi limbah pertanian dan mendorong penggunaan bahan daur ulang.
  • Mencegah penyebaran penyakit dengan mengurangi kontak langsung ayam dengan kotoran dan urine.
  • Menghasilkan telur yang lebih sehat dan berkualitas karena ayam terjaga kesehatannya.


Namun, sistem ini juga memiliki beberapa kekurangan, seperti:

  • Memerlukan perawatan yang lebih intensif untuk menjaga kebersihan litter.
  • Litter yang basah dan kotor dapat menyebabkan munculnya bau yang tidak sedap.
  • Memerlukan pengaturan suhu yang cermat untuk menjaga kesehatan ayam.
  • Memerlukan investasi awal yang cukup besar untuk membangun kandang semi-closed house dan membeli litter berbahan sekam padi.
  • Memerlukan pengelolaan yang cermat dalam penanganan litter yang telah terpakai, karena limbah organik dapat menyebabkan pencemaran lingkungan jika tidak dikelola dengan benar.

Di Indonesia, terdapat beberapa macam litter atau bahan alas kandang yang biasa digunakan dalam pemeliharaan unggas, antara lain:

  • Sekam Padi. Sekam padi merupakan bahan limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai litter pada kandang unggas. Sekam padi memiliki kemampuan menyerap kelembaban yang baik dan mampu mengurangi bau.

  • Serbuk Gergaji. Serbuk gergaji merupakan bahan limbah industri kayu yang banyak tersedia di Indonesia. Serbuk gergaji dapat menyerap kelembaban dengan baik dan dapat mengurangi bau.

  • Sekam Jerami. Sekam jerami adalah bahan limbah pertanian yang digunakan sebagai bahan dasar litter pada kandang unggas. Sekam jerami memiliki kemampuan menyerap kelembaban yang baik dan mampu mengurangi bau.

  • Pasir. Pasir juga digunakan sebagai bahan litter pada kandang unggas. Pasir memiliki kemampuan menyerap kelembaban yang baik dan mudah didapatkan di Indonesia.

  • Sabut Kelapa. Sabut kelapa merupakan bahan limbah pertanian yang banyak tersedia di Indonesia. Sabut kelapa memiliki kemampuan menyerap kelembaban yang baik dan mampu mengurangi bau.

Pemilihan jenis litter harus disesuaikan dengan jenis unggas yang dipelihara dan kondisi lingkungan sekitar. Pemilihan litter yang tepat dapat membantu meningkatkan kesehatan dan produktivitas unggas.

Suhu pada kandang ayam broiler di kandang semi closed house harus dijaga agar tetap berada dalam kisaran yang optimal untuk pertumbuhan dan kesehatan ayam. Suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menyebabkan ayam mengalami stres, mengurangi nafsu makan, dan mengganggu pertumbuhan dan produksi telur. Berikut adalah kisaran suhu yang disarankan untuk kandang ayam broiler di kandang semi closed house:

  1. Suhu siang hari: antara 25-30 derajat Celsius. Suhu di siang hari harus dijaga agar tidak terlalu panas, terutama jika kandang terletak di daerah yang panas. Pada siang hari, ventilasi kandang harus ditingkatkan untuk memperbaiki sirkulasi udara.

  2. Suhu malam hari: antara 18-22 derajat Celsius. Suhu di malam hari harus dijaga agar tidak terlalu dingin dan nyaman bagi ayam. Ventilasi kandang harus diatur sedemikian rupa sehingga suhu di dalam kandang tetap stabil.

  3. Suhu pemanasan: antara 30-32 derajat Celsius. Suhu pemanasan harus dijaga agar ayam merasa nyaman setelah dipindahkan dari ruang pemanasan. Suhu pemanasan harus diatur secara bertahap untuk menghindari stres pada ayam.

Pada kandang semi-closed house, suhu dapat diatur dengan menggunakan sistem ventilasi yang baik, misalnya dengan mengatur kipas angin dan jendela. Selain itu, perlu dilakukan pengukuran suhu secara berkala untuk memastikan suhu tetap berada dalam kisaran yang optimal.

Post a Comment for "Manajemen Pemeliharaan Kandang Ayam Semi Closed House"